Berbagi Info - Alloh
mewajibkan puasa kepada kita sebagaimana telah mewajibkannya kepada
orang-orang sebelum kita dari kalangan Ahlul Kitab. Alloh berfirman :
ياأايها
الذين ءامنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS.Al-Baqarah :183)
Waktu
dan hukumnya pun sesuai dengan apa yang diwajibkan pada Ahlul Kitab,
yakni tidak boleh makan dan minum dan menikah (jima’) setelah tidur.
Yaitu jika salah seorang dari mereka tidur, tidak boleh makan hingga
malam selanjutnya, demikian pula diwajibkan atas kaum
muslimin sebagaimana telah kami terangkan dimuka (1) karena dihapus
hukum tersebut. Rasulullah menyuruh makan sahur sebagai pembeda antara
puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab.
Dari Amr bin ‘Ash, Rosulullah bersabda:
فصل ما بـيـن صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر
1. Makan sahur adalah barokah
Dari Salman, Rasulullah bersabda:
البركة في ثلاثة : الجماعة والثريد والسحور
“Barokah itu ada pada tiga perkara : Al Jama’ah, Ats Tsarid dan makan sahur.” (3)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Alloh menjadikan barokah pada makan sahur dan takaran.” (4)
Dari
Abdullah bin Al Harits dari seorang sahabat Rasulullah: Aku masuk
menemui Nabi ketika itu beliau sedang makan sahur, beliau bersabda:
Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Alloh berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan.” (5)
Keberadaan
sahur sebagai barokah sangatlah jelas karena dengan makan sahur berarti
mengikuti sunnah, meguatkan dalam puasa, menambah semangat untuk
berpuasa karena merasa ringan orang yang puasa.
Dalam
makan sahur juga (berarti) menyelisihi Ahlul Kitab, karena mereka tidak
melakukan makan sahur. Oleh karena itu Rasulullah menamakannya dengan
makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits Al Irbadh bin Sariyah dan Abu Darda’:
“Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur.” (6)
2. Alloh dan Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur
Mungkin
barokah sahur yang terbesar adalah (karena) Alloh akan meliputi
orang-orang yang sahur dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan
rahmat-Nya, malaikat Alloh memintakan ampunan bagi mereka, berdoa kepada
Alloh agar memaafkan mereka agar mereka termasuk orang-orang yang
dibebaskan oleh Alloh di bulan Ramadhan.
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah bersabda:
السحور
أكله بركة, فلاتدعوه ولوأن يجرع أحدكم جرعة من ماء, فإ ن الله وملا ئكته
يصلون على المتسحريـن
“Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Alloh dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.” (7)
Oleh sebab itu seorang muslim hendaknya tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini drai Rabb Yang Maha Pengasih. Dan sahurnya seorang muslim yang paling afdhol adalah kurma.
Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik sahurnya seorang muslim adalah kurma.” (8)
Barngsiapa
yang tidak menemukan kurma, hendaknya bersungguh-sungguh untuk bersahur
walau hanya meneguk seteguk air,karena keutamaan yang disebutkan tadi,
dan karena sabda Rasulullah:
“Makan sahurlah kalian walau dengan seteguk air.” (9)
MENGAKHIRKAN SAHUR
Di
sunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, karena Nabi dan Zaid
bin Tsabit melakukan sahur, ketika selesai makan sahur, Nabi bangkit
untuk shalat subuh dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya
shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat Al-Qur’an.
Anas meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit:
“Kami makan sahur bersama Rasulullah kemudian beliau shalat.” Aku tanyakan (kata Anas),”Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Zaid menjawab,”Kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur’an.” (10)
Ketahuilah
wahai hamba Alloh-mudah-mudahan Alloh membimbingmu- kalian
diperbolehkan makan,minum dan jima’ selama (dalam keadaan) ragu fajar
telah terbit atau belum, dan Alloh serta Rosul-Nya telah menerangkan
batasan-batasannya, maka carilah kejelasan, karena Alloh memaafkan
kesalahan, kelupaaan serta membolehkan makan, minum dan jima’ selama
belum ada kejelasan, sedangkan orang yang masih ragu (berarti) belum
mendapatkan kejelasan. Sesungguhnya kejelasan adalah keyakinan yang
tidak ada keraguan padanya, maka perhatikanlah.
HUKUM SAHUR
Oleh karena itu Rasulullah memerintahkannya-dengan perintah yang sangat ditekankan-. Beliau bersabda:
من أراد أن يصوم فليتسحربشيء
“Barangsiapa yang mau berpuasa hendaklah sahur dengan sesuatu.” (11)
Dan beliau bersabda:
“Makan sahurlah kalian karena dalam sahur ada barakah.” (12)
Kemudian beliau menjelaskan tingginya nilai sahur bagi umatnya, beliau bersabda:
“Pembeda antara puasa kami dan Ahlul Kitab adalah makan sahur.” (13)
Nabi melarang meninggalkannya, beliau bersabda:
“Sahur
adalah makanan yang barakah, janganlah kalian tinggalkan walaupun hanya
meminum seteguk air karena Alloh dan malaikat-Nya memberi shalawat
kepada orang yang sahur.” (14)
Rasulullah bersabda:
“Sahurlah kalian walaupun dengan seteguk air.” (15)
Saya katakan: Kami berpendapat perintah Nabi ini sangat ditekankan anjurannya, hal ini terlihat dari tiga sisi:
- Perintahnya.
- Sahur adalah syiarnya puasa seorang muslim dan pemisah antara puasa kita dengan puasa Ahlul Kitab.
- Larangan meninggalkan sahur.
Inilah
qarinah yang kuat dan dalil yang jelas. Walaupun demikian, AL Hafidz
Ibnu Hajar menukilkan dalam kitabnya Fathul Bari (4/139): ijma’ atas
sunnahnya. Wallahua’lam
0 Komentar untuk "Sahurnya Orang Berpuasa"