Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah se*sual sangat
penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan
jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah se*sual sudah
seharusnya mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari
orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru
sama sekali. Pemberian informasi masalah se*sual menjadi penting
terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi se*sual yang aktif,
karena berkaitan dengan dorongan se*sual yang dipengaruhi hormon dan
sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas se*sual
mereka sendiri. Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi
perkembangan jiwa remaja bila ia tidak memiliki pengetahuan dan
informasi yang tepat. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar remaja kita
tidak mengetahui dampak dari perilaku se*sual yang mereka lakukan,
seringkali remaja sangat tidak matang untuk melakukan hubungan se*sual
terlebih lagi jika harus menanggung resiko dari hubungan se*sual
tersebut.
Karena meningkatnya minat remaja pada masalah se*sual dan sedang
berada dalam potensi se*sual yang aktif, maka remaja berusaha mencari
berbagai informasi mengenai hal tersebut. Dari sumber informasi yang
berhasil mereka dapatkan, pada umumnya hanya sedikit remaja yang
mendapatkan seluk beluk se*sual dari orang tuanya. Oleh karena itu
remaja mencari atau mendapatkan dari berbagai sumber informasi yang
mungkin dapat diperoleh, misalnya seperti di sekolah atau perguruan tinggi, membahas dengan teman-teman, buku-buku tentang se*s, media massa atau internet.
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan
berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal
untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Disaat remajalah proses menjadi
manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira,
lucu bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka mencari jati
diri. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa
pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Rasa
ingin tahu dari para remaja kadang-kadang kurang disertai pertimbangan
rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Daya tarik
persahabatan antar kelompok, rasa ingin dianggap sebagai manusia dewasa,
kaburnya nilai-nilai moral
yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang lebih tua (dalam hal ini
orang tua), berkembangnya naluri se*s akibat matangnya alat-alat
kelamin sekunder, ditambah kurangnya informasi mengenai se*s dari
sekolah/lembaga formal serta bertubi-tubinya berbagai informasi se*s
dari media massa yang tidak sesuai dengan norma yang dianut menyebabkan
keputusan-keputusan yang diambil mengenai masalah cinta dan se*s begitu
kompleks dan menimbulkan gesekan-gesekan dengan orang tua ataupun
lingkungan keluarganya.
Adapun faktor-faktor
yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahan se*sual pada remaja,
menurut Sarlito W. Sarwono (Psikologi Remaja,1994) adalah sebagai
berikut :
1. Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat se*sual remaja. Peningkatan hormon ini menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu
2. Penyaluran tersebut tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena adanya undang-undang tentang perkawinan, maupun karena norma sosial yang semakin lama semakin menuntut persyaratan yang terus meningkat untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan, persiapan mental dan lain-lain)
3. Norma-norma agama yang berlaku, dimana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan se*sual sebelum menikah. Untuk remaja yang tidak dapat menahan diri memiliki kecenderungan untuk melanggar hal-hal tersebut.
.
Seringkali remaja berperilaku se*s berisiko karena tidak punya cukup pengetahuan mengenai akibatnya.
Apakah akibat perilaku se*s bebas tidak aman bagi remaja ?
Berikut beberapa bahaya utama akibat se*s pranikah dan se*s bebas.
a) Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan se*s pranikah atau se*s bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
b) Mengakibatkan kehamilan. Hubungan se*s satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat se*s bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
c) Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
d) Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui se*s bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan se*s satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan se*s adalah virus HIV.
e) Timbul rasa ketagihan.
1. Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat se*sual remaja. Peningkatan hormon ini menyebabkan remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu
2. Penyaluran tersebut tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena adanya undang-undang tentang perkawinan, maupun karena norma sosial yang semakin lama semakin menuntut persyaratan yang terus meningkat untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan, persiapan mental dan lain-lain)
3. Norma-norma agama yang berlaku, dimana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan se*sual sebelum menikah. Untuk remaja yang tidak dapat menahan diri memiliki kecenderungan untuk melanggar hal-hal tersebut.
.
Seringkali remaja berperilaku se*s berisiko karena tidak punya cukup pengetahuan mengenai akibatnya.
Apakah akibat perilaku se*s bebas tidak aman bagi remaja ?
Berikut beberapa bahaya utama akibat se*s pranikah dan se*s bebas.
a) Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan se*s pranikah atau se*s bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
b) Mengakibatkan kehamilan. Hubungan se*s satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat se*s bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
c) Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
d) Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui se*s bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan se*s satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan se*s adalah virus HIV.
e) Timbul rasa ketagihan.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari se*s bebas remaja, yaitu :
1) Pencegahan Menurut Agama
Iman, merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar norma-norma yang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. Seandainya iapun menjadi suami atau istri kelak tentunya keinginan untuk melanggar norma-norma pun selalu ada. Untuk itu, “Say Good Bye” sajalah…! Masih banyak kok pria dan wanita yang mempunyai iman dan moral yang baik yang kelak dapat membantu keluarga bahagia.
Pengetahuan agama remaja dalam penelitian dibatasi pada pengetahuan agama yang berhubungan dengan pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba dan hubungan se*s di luar nikah.
Pencegahan menurut agama antara lain :
a) Memisahkan tempat tidur anak.
b) Meminta izin ketika memasuki kamar tidur orang tua.
c) Mengajarkan adab memandang lawan jenis.
d) Larangan menyebarkan rahasia suami-istri.
1) Pencegahan Menurut Agama
Iman, merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar norma-norma yang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. Seandainya iapun menjadi suami atau istri kelak tentunya keinginan untuk melanggar norma-norma pun selalu ada. Untuk itu, “Say Good Bye” sajalah…! Masih banyak kok pria dan wanita yang mempunyai iman dan moral yang baik yang kelak dapat membantu keluarga bahagia.
Pengetahuan agama remaja dalam penelitian dibatasi pada pengetahuan agama yang berhubungan dengan pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba dan hubungan se*s di luar nikah.
Pencegahan menurut agama antara lain :
a) Memisahkan tempat tidur anak.
b) Meminta izin ketika memasuki kamar tidur orang tua.
c) Mengajarkan adab memandang lawan jenis.
d) Larangan menyebarkan rahasia suami-istri.
2) Pencegahan se*s Bebas dalam Keluarga
Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan se*s sehingga prilaku se*s bebas dapat dihindari. Waktu pemberian materi pendidikan se*s dimulai pada saat anak sadar mulai se*s. Bahkan bila seorang bayi mulai dapat diberikan pendidikan se*s, agar ia mulai dapat memberikan mana cirri-laki-laki dan mana ciri perempuan. Bisa juga diberikan saat anak mulai bertanya-tanya pada orang tuanya tentang bagaimana bayi lahir. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan pendidikan se*s pada usia dini.
Menurut Afief Rahman, pendidikan se*s sebaiknya dimulai dari kandungan. Pembacaan ayat-ayat suci dari Kitab Suci sangat penting. Hal ini ditujukan agar anak yang dikandung mendapatkan keberkahan dari Sang pencipta seperti diketahui, identitas se*s manusia sudah dimulai sejak di dalam kandungan, sehingga memang sepantasnya pendidikan se*s dimulai pada fase tersebut.
Pencegahan se*s bebas dalam keluarga antara lain :
a) Keluarga harus mengerti entang permasalahan se*s, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
b) Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah se*s.
c) Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
d) Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah se*s, gunakan kata-kata yang sopan.
e) Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman yang baik.
f) Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas.
g) Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata yang paling berharga.
Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan se*s sehingga prilaku se*s bebas dapat dihindari. Waktu pemberian materi pendidikan se*s dimulai pada saat anak sadar mulai se*s. Bahkan bila seorang bayi mulai dapat diberikan pendidikan se*s, agar ia mulai dapat memberikan mana cirri-laki-laki dan mana ciri perempuan. Bisa juga diberikan saat anak mulai bertanya-tanya pada orang tuanya tentang bagaimana bayi lahir. Peran orang tua sangat penting untuk memberikan pendidikan se*s pada usia dini.
Menurut Afief Rahman, pendidikan se*s sebaiknya dimulai dari kandungan. Pembacaan ayat-ayat suci dari Kitab Suci sangat penting. Hal ini ditujukan agar anak yang dikandung mendapatkan keberkahan dari Sang pencipta seperti diketahui, identitas se*s manusia sudah dimulai sejak di dalam kandungan, sehingga memang sepantasnya pendidikan se*s dimulai pada fase tersebut.
Pencegahan se*s bebas dalam keluarga antara lain :
a) Keluarga harus mengerti entang permasalahan se*s, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
b) Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah se*s.
c) Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
d) Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah se*s, gunakan kata-kata yang sopan.
e) Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman yang baik.
f) Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas.
g) Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata yang paling berharga.
Jadi, dampak se*s bebas sangat besar, tidak hanya berakibat terhadap
diri sendiri tetapi juga keluarga dan orang sekitar. Jauhilah pergaulan
bebas yang berujung pada se*s bebas.Tingkatkan keimanan sebagai benteng
dari perbuatan dosa.
• Pikirkan segala tindakan kita dengan efektif dan komprehensif sesuai dengan akibat yang akan kita terima.
• Hindari se*s bebas sejak dini dengan tidak bergaul tanpa batasan norma dan etika.
• Katakan “tidak”, jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi batas. Terutama bagi remaja putri permintaan se*s sebagai “bukti cinta”, jangan dipenuhi, karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat, sekali wanita kehilangan kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena norma yang dianut dalam masyarakat kita masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan, sementara dengan pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih utuh selaput daranya atau tidak.
• Pikirkan segala tindakan kita dengan efektif dan komprehensif sesuai dengan akibat yang akan kita terima.
• Hindari se*s bebas sejak dini dengan tidak bergaul tanpa batasan norma dan etika.
• Katakan “tidak”, jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi batas. Terutama bagi remaja putri permintaan se*s sebagai “bukti cinta”, jangan dipenuhi, karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat, sekali wanita kehilangan kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena norma yang dianut dalam masyarakat kita masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan, sementara dengan pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih utuh selaput daranya atau tidak.
0 Komentar untuk "Say No To Pergaulan Bebas "