Berbagi Info - Saat mulai memandirikan anak, hindari marah bila anak “lama” melakukan sesuatu. Ingat, segala sesuatu butuh proses.
Pola
asuh orangtua di rumah menentukan kemandirian anak. Anak usia 2-3
tahun sebenarnya sudah bisa dilatih mandiri. Namun tak sedikit balita
yang terbiasa melakukan sesuatu dengan bantuan atau “intervensi”
pengasuh dan orangtua. Anak selalu dilayani kebutuhannya. Kalau sudah
begini, jangan heran jika anak sulit mandiri karena terlanjur serba
dilayani.
Tapi tenang saja, Anda masih bisa mengubah pola yang
sudah terbentuk itu. Berikut cara mengubahnya, seperti disarankan oleh
Alzena Masykouri, MPsi, dari KANCIL, Jakarta.
1 Kompak
Ajak
bicara anak dan orang-orang di lingkungan sekitar, yaitu kakek, nenek,
dan pengasuhnya. Tujuannya agar terjadi persamaan perlakuan terhadap
anak sehingga apa yang menjadi target tercapai.
Semua harus di bawah satu komando, yaitu orangtua, bagaimana metode yang akan ditempuh dalam memandirikan anak.
2 Bersabar
Selanjutnya,
mulai terapkan program memandirikan anak. Hindari marah bila anak
“lama” melakukan sesuatu. Ingat, segala sesuatu butuh proses.
3 Komunikasi
Sampaikan
apa yang menjadi harapan orangtua. Katakan saja, misalnya “Kakak sudah
besar. Jadi, mulai sekarang Kakak bisa mandi sendiri, ya.”
Berikan arahan dengan nada datar
dan pendek, juga tidak cepat karena rentang perhatian anak yang masih
singkat. Seperti, “Ya, sekarang buka sepatunya, lalu kaus kakinya, ya.
Simpan di rak sepatu.” Bisa juga dengan kalimat, “Ayo siapa yang paling
cepat memakai sepatu, Ayah atau Kakak?”
4 Konsisten
Bila
anak bosan, merasa tidak mampu, merasa dipaksa, maka akan gagal
program Anda untuk melatih anak mandiri. Katakan kepadanya, “Semua ini
kebutuhan kamu. Kalau kamu tidak mau makan sendiri, nanti merasa lapar.”
Jadi, tetap berikan dukungan, bukan bantuan.
5 Apresiasi
Ketika anak berhasil mencapai suatu target kemandirian, berikan reward yang membuat anak merasa bangga dengan dirinya. Anak akan merasa percaya diri dan meyakini bahwa ia mampu melakukan sendiri.
Penting diingat, meminta anak melakukan sesuatu bukan berarti Anda tak sayang
atau tak mau memerhatikan anak. Orang lain mungkin saja menilai Anda
sebagai “Ratu atau Raja Tega”, biarkan saja. Toh, Anda melakukannya
tanpa kekerasan, ancaman, atau hukuman. Prinsipnya, Anda ingin mengubah
paradigma selalu dibantu dan diladeni ini. Yang juga perlu diingat,
persaingan di era masa depan sangat ketat. Kalau anak tak mandiri sejak
dini, ia tak siap menghadapinya.
mudah mudahan 5 cara tersebut diatas berhasil.
0 Komentar untuk "5 Cara Mengatasi Anak yang Terlanjur Manja"